Minggu, 28 April 2013

Kenapa Linux Kurang Diminati?

Selama ini kita lebih banyak mengenal Operating System sebagai Windows, padahal sebenarnya banyak operating sistem lain selain produk Microsoft ini. Sebut saja seperti Mac OSX, Solaris, FreeBSD ataupun Linux dengan berbagai versi distronya seperti Debian, Red Hat, Ubuntu, Open SUSE dan sebagainya. Dan konon katanya sistem operasi berbasis linux ini lebih tahan terhadap virus dibanding Windows dan satu lagi bersifat free atau gratis alias gak perlu beli lisensi atau serial number. Tapi mengapa hingga sekarang orang lebih tetap memilih menggunakan Windows walaupun harus menggunakan bajakan, karena memang harga sistem operasi Windows yang boleh dibilang cukup mahal untuk ukuran pengguna rata-rata?


Salah satu alasan mungkin adalah kemudahan dalam penggunaan dan pengoperasiannya. Maklum sejak pertama kenal komputer, mungkin kita akan dikenalkan dengan sistem operasi Windows (walaupun sekarang sudah mulai juga dikenalkan dengan sistem operasi lain), dan untuk setting serta instalasi aplikasi di Windows cukup mudah tinggal klik tombol next, next lagi lalu finish. Sangat jauh berbeda dengan distro linux yang cukup rumit dalam instalasi sebuah aplikasi karena harus memperhatikan dependensi/ketergantungan akan library lainnya dalam menjalankan aplikasi yang akan kita install tersebut, walaupun untuk saat ini sudah lebih mudah daripada dahulu yang mana untuk saat ini sudah menggunakan versi GUI alias tinggal klik tombol saja dibanding dulu yang harus mengetikkan perintah di terminal satu persatu hanya untuk install sebuah aplikasi. Dan lagi standar instalasi sistem operasi linux, umumnya tidak menyertakan codec untuk memutar multimedia seperti mp3, mp4, file .avi, .wmv ataupun 3gp, sehingga setelah instalasi sistem operasi, kita sebagai pengguna masih harus berupaya untuk menginstalasi codec-codec tersebut agar kmputer/laptop kita bisa berfungsi untuk multimedia. Berbeda dengan Windows yang setelah install sistem operasinya, sudah pasti bisa memutar file-file multimedia tersebut (dengan catatan Anda telah menginstal driver-driver hardware yang digunakan di PC/laptop Anda).

Sebagai contoh, pengalaman pribadi saya yang mana ingin sekali menggunakan distro Ubuntu, disamping yang katanya tahan terhadap virus, juga karena tampilan desktopnya yang cukup menarik dan berbeda dengan tampilan Windows. Maksud hati adalah menggunakan sistem operasi ini untuk kebutuhan pekerjaan dan penggunaan sehari-hari. Dimana aplikasi yang saya perlukan adalah Microsoft Outlook sebagai email client, Internet Explorer untuk masuk ke sistem perusahaan, dan Microsoft Office untuk pembuatan dokumen sehari-hari. Cukup simple bukan? Dan inipun sudah terdapat aplikasi penggantinya di Ubuntu Linux. Outlook bisa digantikan dengan Mozilla Thunderbird ataupun Evolution, Internet Explorer dengan Mozilla Firefox ataupun Chrome Browser dan Office bisa digantikan dengan Open Office ataupun Libre Office.

Untuk Office dan pembuatan dokumen tidak ada masalah karena memang sudah kompatibel. Permasalahan terjadi ketika menyangkut kepada setting email di Thunderbird atau Evolution maupun akses ke situs/sistem perusahaan yang hanya bisa diakses dengan menggunakan Internet Explorer. Untuk email di kantor menggunakan Microsoft Exchange 2010, yang mana masih belum disupport secara native oleh evolution maupun thunderbird. Atau dengan kata lain masih memerlukan tambahan plugin atau aplikasi tambahan agar bisa berjalan baik. (Untuk cara setting email di Thunderbird bisa ditemukan di bagian lain artikel dalam blog ini).

Sedangkan untuk Internet Explorer bisa kita install di linux dengan menggunakan bantuan aplikasi Wine, Crossover ataupun Playon Linux. Namun itupun yang disupport hanya hingga IE 8 dan disarankan agar menggunakan IE 6 atau IE 7 yang sudah berjalan dengan baik di Linux menggunakan Wine atau Playon. Dan dari pengalaman pribadi, hal ini pun cukup sulit dilakukan karena beberapa kali mengalami kegagalan terutama karena harus terkoneksi ke internet dalam prosesnya dan banyaknya file yang harus di didownload serta kemungkinan sudah hilangnya link repository ke file yang bersangkutan.

Dari pengalaman diatas, cukup jelas bahwa Linux sebenarnya tidak mudah digunakan seperti layaknya Windows. Dibutuhkan sedikit kerja keras, bahkan hanya untuk setting email (terutama email server yang menggunakan Microsoft Exchange) dan instalasi Internet Explorer (terutama untuk situs perusahaan yang hanya bisa diakses dengan browser IE). Itu baru dari sisi kemudahan dalam penggunaan & pengoperasian operating sistem yang bersangkutan, belum lagi bila ditinjau dari sisi lainnya seperti support dari distro yang bersangkutan baik itu untuk update, patch dan perbaikan bug serta security. Karena umumnya umur support untuk sebuah distro dalam satu versi tidaklah lama (rata-rata sekitar satu tahun) walaupun ada juga yang menawarkan masa support yang cukup lama seperti Ubuntu dengan program LTS nya dengan masa support hingga 5 tahun.

Alasan lainnya mungkin karena begitu banyaknya distro linux yang ada di luar sana, terkadang kita sebagai pengguna disamping dimudahkan dengan banyaknya pilihan yanng sesuai dengan kebutuhan, terkadang menimbulkan kebingungan dalam proses pemilihan distro linux yang ingin digunakan dan juga menimbulkan permasalahan baru yaitu kompatibilitas aplikasi antara distro yang satu dengan yang lainnya. Memang masih bisa diakali, namun yaa...itu sekali lagi prosesnya juga tidaklah mudah.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa jika kita memang ingin menggunakan Linux sebagai operating sistem kita sehari-hari baik di kantor maupun di rumah, maka kita harus siap dengan konsekuensinya antara lain mau belajar dan mencari solusi untuk permasalahan yang ditemui, Dan sebenarnya ini cukup menyenangkan. Jangan kuatir karena solusi pasti ada dan dukungan dari pihak developer & komunitas sesama pengguna linux juga cukup baik selama ini. Jika ini kita lakukan, hanya masalah waktu & kebiasaan saja yang pada akhirnya akan membuat bahwa Linux itu mudah untuk digunakan & dioperasikan.


NotePemikiran diatas adalah pendapat pribadi penulis, apabila terdapat perbedaan pendapat dengan pembaca itu adalah hal biasa dan tidak perlu diperdebatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar