Senin, 01 April 2019

Membuat Toko Online Sendiri? Masih Relevan-kah?

Jika pertanyaan tersebut dilontarkan sepuluh tahun yang lalu, mungkin jawaban-nya bisa "iya" dan bisa "tidak", tergantung dari skala bisnis/usaha kita, karena pada waktu itu internet baru berkembang, walaupun pengguna internet belum sebanyak sekarang, tetapi masyarakat sudah mulai mengenal internet dan bisnis/toko online, sehingga tersedia pangsa pasar baru bagi pemilik bisnis/usaha yang mungkin sekarang dikenal dengan nama 'netizen' atau calon konsumen yang menghabiskan banyak waktunya di dunia maya. Yang dimaksud  'membuat toko online sendiri' disini adalah kits membeli domain, menyewa hosting dan me-setup semua kebutuhan aplikasi untuk website kita dan setelah itu baru mulai berjualan produk yang kita jual atau kita tawarkan. Memang sih, untuk proses setup aplikasi situsnya bisa kita gunakan jasa pihak ketiga, tapi bukankah itu berarti menambah 'cost' dan biaya? Dan untuk bisnis/usaha kecil biasanya akan menghemat di bagian ini, karena biasanya disinilah 'cost/biaya' yang terbesar hampir sama halnya dengan biaya sewa tempat/toko/ruko untuk usaha/bisnis offline.

Namun jika pertanyaan tersebut ditanyakan sekarang, sepertinya jawabannya adalah sudah 'tak relevan' lagi. Bukan maslah online atau offline-nya yang tak relevan, tetapi masalah 'membuat toko online sendiri' nya yang tak relevan. Mengapa? Karena sekarang sudah banyak tersedia platform "e-commerce" yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce besar maupun 'start-up' dan platform tersebut bisa langsung kita gunakan hanya dengan proses 'sign up' tanpa harus repot-repot sewa hosting, setup dan coding dan yang utama adalah "gratis" tak dipungut biaya kecuali jika kita menggunakan fitur-fitur tertentu didalamnya.

Platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli dan seterusnya termasuk Olx memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis offline untuk meng-onlinekan usaha/bisnisnya. Dengan begitu pemilik usaha/bisnis, tak perlu repot-repot lagi mengurusi  'toko online'nya baik mulai dari setting, upgrade ataupun maintenance agar tetap beroperasi, karena semuanya telah ditangani oleh pihak penyedia layanan e-commerce tersebut. Jadi sebagai pemilik usaha/bisnis bisa berkonsentrasi kepada pengembangan produk atau layanan jasa yang disediakan oleh usaha/bisnis-nya.

Untuk beberapa alasan lainnya mengapa membuat toko online sendiri saat ini sudah tak relevan lagi, akan kita bahas lain kali, karena ternyata capek juga mengetik, serasa membuat thesis aja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar